Beberapa tahun terakhir ini, Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian (EMP) telah mengembangkan teknik biokonversi berbasis gasifikasi biomassa. Agar teknologi gasifikasi biomassa ini lebih dikenal oleh masyarakat, maka laboratorium Energi dan Mesin Pertanian mengadakan kegiatan training dan sosialisasi “Gasifikasi Biomassa Untuk Energi Bersih dan Terbarukan” pada tanggal 20-21 Desember 2012 di ruang Audio visual, lantai 1 gedung baru FTP UGM. Peserta dari kegiatan ini adalah guru dan siswa SMK Muhammadiyah Bambanglipuro Bantul, serta beberapa mahasiswa dari jurusan Teknik Pertanian yang mengambil minat EMP. Pelatihan dilaksanakan menjadi 2 gelombang, tanggal 20 Desember 2012 diikuti oleh 3 orang guru SMK, 22 orang siswa SMK dan 10 orang mahasiswa TEP, sedangkan tanggal 21 Desember 2012 diikuti oleh 4 orang guru SMK, 11 orang siswa SMK dan 7 orang mahasiswa TEP.
Komunitas
Selamat pagi sahabat gasifikasi-biomassa, pada postingan pertama ini, kami akan mencoba mengenalkan penelitian-penelitian yang sudah di tulis di jurnal maupun ajang ilmiah lainnya. Jurnal dengan judul “Pengembangan Gasifier Untuk Gasifikasi Limbah Padat Pati Aren (Arenga Pinnata Wurmb)” ditulis oleh Prof. Bambang Purwantana dan dipublikasikan di Jurnal Agritech Vol 27, No 3 (2007). Sekilas mengenai hasil penelitian ini dapati dilihat pada abstrak berikut:
Abstrak
Pada proses pembuatan pati aren dihasilkan limbah berupa serat dan ampas dengan jumlah yang besar. Selama ini limbah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Melalui penelitian ini dikembangkan suatu proses gasi kasi limbah padat pati aren untuk membuat bahan bakar berupa gas. Tujuan penelitian adalah mengembangkan gasi er tipe aliran ke bawah (downdraft gasi er) dengan titik berat pada perancangan ruang pirolisa, pembakaran dan reduksi gas. Kinerja gasi kasi diamati berdasarkan karakteristik distribusi suhu, komposisi gas, kapasitas produksi, dan panas yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah padat pati aren potensial untuk digunakan sebagai bahan baku gasi kasi. Sudut kemiringan hoper ruang pirolisa lebih besar dari 70o diperlukan untuk efekti tas aliran proses pembakaran dan reduksi. Berdasar hasil percobaan, proses gasi kasi terbaik diperoleh pada dimensi ruang pembakaran berdiameter 180 mm, dan tinggi ruang reduksi 200 mm pada debit udara 11 m3/jam. Pada kondisi disain dan operasional tersebut diperoleh karakteristik gasi kasi sebagai berikut: (1) suhu rerata ruang gasi kasi 172oC, ru- ang pembakaran 353oC, ruang pirolisis 135oC, (2) komposisi gas H2 7,4%, CO 18,1%, CH4 1,5%, O2 2,7%, CO2 6,8% dan N2 58,0%, (3) produksi gas 18 m3/jam, (4) panas 2 MJ/kg bahan.
Komentar Terbaru